Selasa, 02 Maret 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI




PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6). Teknologi informasi juga merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah teknologi pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.

Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

Persaingan IPTEK memacu perkembangan teknologi elektronika melalui upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.

Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat
telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang.

Jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini. Seperti e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library dan sebagainya.

Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya.

E-learning
E-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet.
Selain e-book dan fasilitas e-learning, berbagai aplikasi lain bermunculan sebagai dampak perkembangan TIK terutama internet. E-zine dari kata e-magazine, merupakan bentuk digital dari majalah konvensional. Yang termasuk dalam kategori e-zine ini adalah e-newspaper yang berfokus pada berita terkini dan e-journal yang memfokuskan diri pada laporan hasil-hasil penelitian.

E-laboratory merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital.
Selain itu Wi-Fi dan 3G dalam generasi jaringan nirkabel juga merupakan perkembangan informasi, baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi. Komunikasi yang dahulu identik dengan penggunaan kabel pun mulai ditinggalkan. Untuk mengakses informasi secara cepat, kini manusia tidak lagi bergantung pada teknologi ‘kabel’. Sebagai gantinya, jaringan nirkabel (tanpa kabel) kini telah menggeser peranan jaringan yang memakai kabel. Dengan mengusung keunggulan dalam kepraktisan, efesiensi dan efektifitas, rupanya jaringan nirkabel ini telah berhasil memuaskan para pemakainya saat ini. Maka semakin banyak orang yang memakai laptop, smartphone, dan PDA untuk keperluan pengaksesan data dan informasi. Teknologi yang sangat berperan dalam pengembangan generasi nirkabel ini antara lain adalah teknologi Wi-Fi dan 3G.

• Teknologi 3G (Third Generation) merupakan teknologi nirkabel berkecepatan tinggi yang tidak membutuhkan access point karena 3G menggunakan sistem ponsel yang telah ada. Acces point sendiri adalah stasiun yang menerima dan mengirimkan data dari dan ke jaringan nirkabel. Penggunaan teknologi 3G ini dapat kita jumpai pada smartphone dan PDA keluaran terbaru saat ini. Dengan mempergunakan teknologi 3G ini kita dapat men-download movie, video dan game beresolusi tinggi. Di Amerika sendiri layanan ini disediakan oleh berbagai macam provider seperti Verizon, Cingular, Sprint, dan T-Mobile.

• Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan sebutan untuk beberapa standart yang masuk dalam kelompok standart 802.11 dalam transisi nirkabel yang dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Salah satu standart yang ada, 80.2.11b memungkinkan transmisi data tanpa kabel (nirkabel) dengan kecepatan 1 hingga 11 Mbps sejauh sekitar 90 meter dari acces point atau hot spot. Saat ini telah banyak fasilitas public yang telah dilengkapi dengan hot spot atau area terbuka ke jaringan Wi-Fi. Hotspot sendiri biasanya memperoleh akses Internet dari DSL, modem kabel, LAN T1, dan metode lainnya. Dari koneksi Internet yang didapatkan tersebut, kemudian disebarluaskan (broadcast) secara nirkabel sehingga kita dapat mengaksesnya mempergunakan perangkat mobile computer.

Dalam perkembangan TIK, internet pun terus berkembang. Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir di bidang web-based application. Web 3.0 adalah terobosan web terbaru saat ini. Web 3.0 sendiri merupakan sebuah proyek pengembangan semantic web, yaitu sebuah sistem web yang dapat melacak setiap kaitan dari kata-kata yang terangkai, berkaitan dengan arti setiap kata yang dipakai. Tujuannya tentu saja agar web dapat menjadi media umum untuk bertukar informasi melalui dokumen-dokumen yang bahasanya dapat dimengerti oleh sistem, sehingga para pengunjung web dapat dengan mudah mencari data yang tepat atau minimal berkaitan dekat dengan apa yang kita maksud. Web 3.0 yaitu sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) untuk menciptakan global meta data yang dapat dimengerti oleh sistem, sehingga sistem dapat mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.

Aplikasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dilihat dari semakin banyaknya situs pertemanan seperti facebook, twitter, friendster, dan myspace yang membuat komunikasi dan saling bertukar informasi semakin mudah. Belum lagi semakin menjamurnya tempat membuat blog gratis di internet seperti wordpress, blogspot, livejurnal, dan multiply.




DAFTAR PUSTAKA

http://www.beritanet.com
http://hariwibawanto.wordpress.com.
rinakarlinarina.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar